MENGUKUR LAJU RESPIRASI PADA
SERANGGA MENGGUNAKAN RESPIROMETER SEDERHANA
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan Dari Dosen : Siti Nurkamiah, S.Pd.)
Di susun oleh :
KELOMPOK 1
Luckita Deyna (12541040)
Dini Ariestriani (12541044)
Anggita Putri Kamalia (12541048)
Andriyana (12541054)
Neng Eyis Meilani (12541056)
Ai Siti Nurhasanah (12541057)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
2014
A. Tujuan Praktikum
Untuk
mengetahui laju respirasi dan konsumsi Oksigen (O2) pada hewan percobaan (serangga/jangkrik).
B. Alat dan Bahan
·
Alat
yang digunakan :
Gambar
|
Nama Alat
|
|
Respirometer
Sederhana
|
|
Neraca
Timbangan
|
|
Pipet
Tetes
|
|
Alat penghitung waktu/stopwach |
|
Kapas/tissue
|
·
Bahan
yang digunakan :
Gambar
|
Nama Bahan
|
|
Jangkrik
|
|
Kristal
NaoH
|
|
Vasline
|
|
Metilen
Blue
|
C. Langkah Kerja
1. Timbanglah
massa serangga/jangkrik yang akan digunakan pada praktikum.
2.
Bungkuslah kristal NAOH dengan kapas, lalu masukan
dalam tabung respirometer.
3.
Olesi bagian pipa berskala dengan vaselin.
4.
Masukan jangkrik kedalam botol respirometer kemudian
tutup dengan pipa berskala.
5.
Masukan tetesan metilen blue dengan suntikan atau
pipet tetes
6.
Amati dan catat perubahan kedudukan metilen blue pada
pipa berskala/10 menit.
7. Lakukan
percobaan yang sama dengan menggunakan jangkrik yang ukurannya berbeda.
D. Landasan Teori
Respirasi adalah suatu
proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi
CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada
hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi
menjadi H2O
Laju metabolisme adalah
jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu
(Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena
respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang
bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia
yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6
+6O2 à 6CO2 + 6H2O
+ ATP
Laju
metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang
dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi
dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk
menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju
metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies
hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005). Laju konsumsi oksigen dapat
ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan respirometer,
metode Winkler, maupun respirometer Scholander.
Penggunaan
masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi
oksigennya. Respirometer dipakai untuk mengukur konsumsi oksigen hewan yang
berukuran kecil seperti serangga atau laba-laba.
Metode
Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen yang terlarut
di dalam air (Anonim, wikipedia.org). Dalam metode ini, kadar Oksigen dalam air
ditentukan dengan cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutan yang
telah diketahui konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang
tidak diketahui konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan
(Chang, 1996).
Dengan
metode Wingkler, kita dapat mengetahui banyaknya oksigen yang dikonsumsi oleh
hewan air seperti ikan.
Proses respirasi pada serangga, sama dengan pada organisme lain, merupakan
proses pengambilan oksigen (O2), untuk diproses dalam mitokhondria. Baik
serangga terestrial maupun akuatik membutuhkan O2 dan membuang CO2, namun pada
keduanya terdapat perbedaan jelas: di udara terdapat kl. 20% oksigen, sedang di
air 10%. Oleh karenanya kecepatan diffusinya juga berbeda, di air 3 x
106 lebih kecil daripada kecepatan diffusi O2 di udara.
Sistem pernafasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem terbuka
dan sistem tertutup. Digunakan alat atau organ yang disebut spirakulum
(spiracle), juga tabung-tabung trakhea dan trakheola.
Tekanan total dari udara sebenarnya merupakan jumlah tekanan gas N2, O2, CO2
dan gas-gas lain. O2 sendiri masuk ke dalam jaringan dengan satu proses tunggal
yaitu adanya tekanan udara dalam jaringan. Tekanan O2 dengan demikian harus
lebih besar daripada tekanan udara dalam jaringan, sebaliknya tekanan CO2 dalam
jaringan harus lebih besar dibanding yang ada di udara.
Pada umumnya serangga akuatik kecil luas permukaan tubuhnya lebih besar
daripada volumenya, sehingga diffusi O2 dapat berjalan dengan baik berhubung
luas permukaan yang cukup untuk akomodasi aliran O2 dari luar tubuh.
Sebaliknya pada serangga yang ukurannya lebih besar, harus dibantu dengan
menggunakan kantung udara (air-sacs), yang mengumpulkan udara dengan mekanisme
kontraksi, yang harus didukung oleh suatu sistem pemanfaatan energi. Contohnya
pada beberapa jenis belalang yang mampu hidup di dalam air.
Sistem respirasi terbuka banyak digunakan oleh serangga-serangga
darat dan beberapa jenis serangga air, sedang sistem tertutup digunakan
oleh serangga air, yang tidak menggunakan spirakulum, antara lain untuk
mencegah supaya jangan terjadi evapotranspirasi.
Pada kepik air (Belastomatidae) digunakan apa yang disebut "insang
fisis" atau physical gill digunakan untuk mengumpulkan gelembung,
dan jaringan mengambil O2 dari dalam gelembung-gelembung udara yang disimpan.
Jika tekanan parsial O2 menurun, tekanan udara di dalam air menjadi lebih
besar, akan ada gerakan udara dari dalam air ke dalam tubuh serangga, sehingga
terkumpullah gelembung-gelembung udara. Apabila di dalam gelembung udara yang
disaring tersebut sudah terkandung terlalu banyak N2, maka serangga akan
muncul ke permukaan dan membuka mulut.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air
dengan bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara.
Dengan alat ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil
langsung. Bangunan ini sering juga disebut sebagai insang fisis khusus (special
physical gill). Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka
waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal
(tracheal gill). (M. Abercrombie, 1993)
E. Hasil Pengamatan
·
Perhitungan
a)
Percobaan
A (Serangga besar dan serangga kecil)
-
Serangga
besar
Berat tabung awal =
25,79 gram
Berat tabung + berat
serangga (berat akhir) = 26,21 gram
Berat serangga = berat
akhir - berat awal
= 26,21 - 25,79 = 0,42 gram
Konsumsi oksigen (O2) =
0,42 gram / 10 menit/ 0,3 ml
= 0,12 gram / menit/ ml
-
Serangga
kecil
Berat tabung awal =
25,79 gram
Berat tabung + berat
serangga (berat akhir) = 26,07 gram
Berat serangga = berat
akhir - berat awal
= 26,07 - 25,79 = 0,28 gram
Konsumsi oksigen (O2) =
0,28 gram/10 menit/ 0,58 ml
= 0,0482 gram/ menit/ ml
b)
Percobaan
B (Serangga jantan dan betina)
-
Serangga
jantan
Berat tabung awal =
25,79 gram
Berat tabung + berat
serangga ( berat akhir ) = 26,57 gram
Berat serangga = berat
akhir – berat awal
= 26,57 – 25,79 = 0,78 gram
Konsumsi oksigen (O2) =
0,78 gram/ 10 menit/ 0,39 ml
= 0,2 gram/ menit / ml
-
Serangga
betina
Berat tabung awal =
25,79 gram
Berat tabung + berat
serangga (berat akhir) = 26,21 gram
Berat serangga = berat
akhir – berat awal
= 26,21 – 25,79 =0,42 gram
Konsumsi oksigen (O2) =
0,42 gram/ 10 menit/ 0,46 ml
= 0,0913 gram/ menit/ ml
F.
Pembahasan
Bernapas
adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh.
Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan
mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh
untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh
aktivitas kehidupannya.
Istilah
pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walaupun sebenarnya
kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing)
berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan
udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari
dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration)
berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di
dalam sel guna memperoleh energi. Reaksi respirasi secara umum dapat ditulis
C6H12O6 + 6O2
6CO2 +6H2O + energi.
Laju
respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
1. Gerakan anggota tubuh yang memakan
banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yang diperlukan tubuh, emosi,
rasa sakit dan takut juga mempengaruhi laju respirasi.
2. Oksigen yang tersedia, usia, berat
badan, posisi tubuh, aktivitas, kondisi tubuh, suhu, jenis kelamin dan tekanan
darah
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan, volume udara yang dibutuhkan jangkrik berbeda-beda. Hal
tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada jangkrik
tersebut, misalnya massa badan yang berbeda diantara keduanya ataupun aktifitas
yang dilakukan keduanya, kebutuhan oksigen atau kadar oksigen yang tesedia, dan
faktor-faktor yang lain.
G. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada
percobaan A, jangkrik berukuran kecil lebih banyak membutuhkan oksigen
(konsumsi oksigen) dibandingkan jangkrik berukuran besar. Sedangkan pada
percobaan B, jangkrik betina lebih banyak membutuhkan oksigen (konsumsi
oksigen) dibandingkan jangkrik jantan. Hal ini disebabkan karena adanya faktor
yang mempengaruhi respirasi, seperti faktor usia, kondisi tubuh, jenis kelamin,
berat badan dan tekanan darah.
2. Pemberian
vaseline pada perbatasan antara tabung dengan pipa kapiler berfungsi agar
oksigen didalam tabung tidak keluar atau oksigen dari luar tidak dapat masuk.
Sehingga data yang didapat akurat.
Lucky Eagle Casino & Hotel: Tickets - KTNV
BalasHapusTickets for Lucky 김포 출장마사지 Eagle 하남 출장마사지 Casino & Hotel: 김포 출장샵 2021 event schedule, venue information, directions, 진주 출장마사지 and seating charts.Jan 10, 2022Dry Eagle Casino & HotelFeb 14, 2022Dry 춘천 출장마사지 Eagle Casino & Hotel