MENGAMATI PROSES ALIRAN DARAH PADA
KECEBONG
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan Dari Dosen : Siti Nurkamiah, S.Pd.)
Di susun oleh :
KELOMPOK 1
Luckita Deyna (12541040)
Dini Ariestriani (12541044)
Anggita Putri Kamalia (12541048)
Andriyana (12541054)
Neng Eyis Meilani (12541056)
Ai Siti Nurhasanah (12541057)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
2014
A. Tujuan Praktikum
1. Memahami sistem peredaran darah pada
kecebong.
2. Membedakan antara pembuluh darah
arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darah
B. Alat dan Bahan
·
Alat
yang digunakan :
Gambar
|
Nama Alat
|
|
Mikroskop
|
|
Kaca
Preparat/cover glass
|
|
Cawan
Petri
|
|
Kapas/tissue
|
·
Bahan
yang digunakan :
Gambar
|
Nama Bahan
|
|
Kecebong
|
|
Air/Aquadest
|
|
Alkohol
70%
|
C. Langkah Kerja
1. Masukkan kecebong ke dalam cawan
petri.
2. Tetesi kapas dengan alkohol 70%
secukupnya.
3. Ambilah kecebong dari gelas beker
atau gelas aquades, kemudian letakkan di atas kapas yang telah ditetesi
alkohol.
4. Tutuplah kapas tersebut, tapi jangan
terlalu ditekan agar kecebong tetap hidup.
5. Diamkan beberapa saat sampai
kecebong terbius.
6. Letakkan kecebong yang telah terbius
di atas kaca objek.
7. Letakkan kaca tersebut di bawah
mikroskop, kemudian amati aliran-aliran darahnya.
8. Gambarlah struktur tubuh kecebong
yang tampak dan aliran-aliran darahnya
D. Landasan Teori
·
Pengertian
Pembuluh Darah
Pembuluh
darah adalah bagian dari sitem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah
dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air
dan bahan kimia antara darah dan jaringan, kemudian vena yang membawa darah
dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah terbesar adalah aorta.
·
Pembuluh
Darah Arteri/Nadi
Pembuluh ini merupakan pembuluh yang
keluar dari jantung. Pembuluh ini memiliki 1 buah katup/ klep berbentuk bulan
sabit yang disebut valvula semilunaris. Fungsi pembuluh ini adalah untuk
menjaga aliran darah tetap searah.
·
Pembuluh
Darah Kapiler
Pembuluh
darah kapiler (dari bahasa Capillsris) adalah pembuluh darah kecil dalam tubuh
yang memiliki diameter 5-10 μm,
yang menghubungkan arteriola dan venula dan memungkinkan pertukaran air,
oksigen, karbondioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri yang bercabang dan menyempit ke
arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah
terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena yang
mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel
selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti air, oksigen, protein dan lemak
dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan
hidrostatik (Anonim, 2009).
Pembuluh kapiler
adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi
dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu
semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan
berdinding tipis.
·
Pembuluh
Vena
Pembuluh
balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah.Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh,
pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi
melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen.
Jadi, darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit
yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
·
Pembuluh
Darah pada Hewan
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua
alam, yaitu di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan
telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai
berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang.
Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi
hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih
kering dan bernapas dengan paru-paru.
Menurut anonim a. (2010)
amfibia mempunyai ciri-ciri:
1. Tubuh diselubungi kulit yang
berlendir.
2. Merupakan hewan berdarah dingin
(poikiloterm).
3. Mempunyai jantung yang terdiri dari
tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4. Mempunyai dua pasang kaki dan pada
setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari
kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
5. Matanya mempunyai selaput tambahan
yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
6. Pernapasan pada saat masih kecebong
berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan
hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika
menyelam.
7. Berkembang biak dengan cara
melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya
(pembuahan eksternal).
Berudu atau kecebong adalah tahap
pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan
berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan)
inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia=“hidup pada tempat
berbeda-beda”). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian
tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (Anonim d
. 2010).
E. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
· Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Kategori
|
Arteri
|
Vena
|
1.
|
Arah
aliran
|
Kepala
– ekor
|
Ekor
– kepala
|
2.
|
Diameter
pembuluh darah
|
Lebih
kecil
|
Lebih
besar
|
3.
|
Kecepatan
aliran darah
|
Lebih
cepat
|
Lebih
lama
|
4.
|
Dinding
|
Lebih
tebal
|
Lebih
tipis
|
Pada
percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop,
kami dapat melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong. Terlihat
pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran
darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti aliran zat-zat cair yang
bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang ke depan ada
juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada juga yang lambat.
·
Aliran Darah pada Kecebong
Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui
aliran darah pada ekor kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah
mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan
beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem
peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap
peredaran.
Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai
berikut:
1. Seluruh darah yang mempunyai kadar
oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi masuk ke jantung melalui
pembuluh vena (darah tersebut disebut darah vena).
2. Otot bilik akan memompa darah keluar
dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
3. Daerah insang merupakan tempat
terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat (darah
yang kaya oksigen disebut darah arteri).
4. Darah arteri kemudian mengalir
menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
5. Darah dari sel-sel tubuh
dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
6. Pembuluh arteri dan vena mengalirkan
darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran
pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh
arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran
transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami
metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang
sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong
merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali
dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu
serambi dan satu bilik. Arteri
adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk
menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling
kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo
1993).
F.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Aliran darah pada kecebong pada
arteri di mulai pada kepala menuju ekor Arteri atau (pembuluh nadi) pada
kecebong, membawa darah meninggalkan jantung, dan sebaliknya pada pembuluh
darah vena, dimulai dari ekor menuju kepala, karena pembuluh darah vena pembawa
darah.
2. Diameter pembuluh darah pada
kecebong, diameter arteri lebih kecil di bandingkan diameter pembuluh darah
vena, ukuran dimeter arteri 25 mm.
3. Kecepatan aliran darah arteri lebih
cepat karena adanya oksigen yang mempercepat aliran darah dan adanya serat
elastis.
4. Dinding pembuluh darah pada arteri
lebih tebal dan elastis. Arteri memeliki 4 dinding pembuluh darah, ini yang
menyebabkan diameter pembuluh darah lebih kecil. Arteri tidak mempunyai katup
(pembuluh darah balik)
· Lapisan pertama, pelindung luar
· Lapian kedua, otot (otot polos) dan
erat elastis
· Lapisan ketiga, jaringan ikat
berwarna kuning
· Lapisan keempat, didalam
(endothelium)
5. Sedangkan vena,dinding pembuluh
darah tipis dan lebar vena memiliki dua dinding lapisan luar dan dalam. Vena
memiliki daun katup yang berfungsi sebagai faktor cepat atau lambat darah
mengalir.
6. Fungsi arteri dan vena sama-sama
berfungsi sebagai oksigen untuk pernafasan, sebagai sumber kehidupan,proses
nutrisi dan proses pada otak.
LAMPIRAN
Gambar
|
Keterangan
|
Kecebong
|
|
Ekor
kecebong saat diamati pada mikroskop
|
|
Aliran
darah pada kecebong
|
|
Darah
saat mengalir
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar