PROSES OKSIDASI DAN
PROSES RESPIRASI
(Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan Yang Diampu
Oleh Dosen
: Siti Nurkamiah, S.Pd.
Di susun oleh:
KELOMPOK 1
·
Luckita Deyna (12541040)
·
Dini Ariestriani (12541044)
·
Anggita Putri
Kamalia (12541048)
·
Andriyana (12541054)
·
Neng Eyis Meilani (12541056)
·
Ai Siti Nurhasanah (12541057)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
Jalan
Pahlawan No.32 Telp (0262)233556
Tarogong-
Garut
2014
A.
Tujuan
Praktikum
Setelah
melakukan kegiatan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat memahami proses oksidasi dalam masa respirasi.
B.
Alat
dan Bahan
1. Tabung
reaksi 4 buah
2. Larutan
gist (15 gram dalam 250 cc larutan sukrosa 10%)
3. Methylen
blue diencerkan 1: 500 cc
4. Larutan
glukosa 10% dalam akuades
5. Penangas
air
6. Thermometer
C.
Cara
Kerja
1. Beri
tanda ke empat tabung dengan hurup A, B, C, dan D.
2. Ambilah
5 cc larutan gist kemudian didihkan.
3. Masukan
masing-masing 1 cc larutan tersebut ke dalam tabung A dan B kemudian
4. Lalu
1 cc larutan tersebut ke dalam tabung C dan D yang tidak di panaskan
5. Tambahkan
ke dalam setiap tabung di atas 1 cc larutan glukosa 10% dan 1 cc methylen blue.
6. Encerkan semua tabung tersebut dengan akuades
sebanyak 5 cc. kemudian sumbat dengan ibu jari serta kocok tabung tersebut.
7. Biarkan
tabung B dan D terbuka sedangkan tabung A dan C ditutupi alumunium foil.
8. Masukan
semua tabung reaksi tersebut ke dalam penangas air dengan suhu 40 derajat C.
9. Amati
perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit.
D.
Landasan Teori
Respirasi adalah suatu proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan
energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana
substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap
senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang
terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah
intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Respirasi sel menyangkut proses enzim didalam sel
dimana molekul karbohidrat, asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi
karbondioksida dan air dengan konservasi energi biologis yang sangat
bermanfaat. Banyak sekali enzim yang mengkatalisis reaksi ini terdapat dalam
Krista dan dinding mitokondria. Energi yang dilepaskan dalam respirasi
digunakan untuk mensintesis ATP untuk menyimpan energi ini. Energi yang
tersimpan dalam ATP kemudian dapat digunakan untuk mendorong untuk
proses-proses yang membutuhkan energi termasuk biosintesis gerak atau
pengangkutan molekul melintasi membran sel.
Respirasi sel merupakan tindak balas metabolisme dan proses yang berlaku dalam sel
atau merentas membran plasma untuk menghasilkan tenaga biokimia dari pada
molekul bahan api dan pelepasan sisa-sisa sel. Tenaga dilepaskan oleh
pengoksidaan molekul bahan api dan disimpan sebagai pembawa "tinggi
tenaga".
Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi dan
sering menyerap O2 dan melepaskan CO2 dalam volume yang sama. Namun,seperti diketahui
respirasi lebih dari sekedar pertukaran gas secara sederhana. Proses
keseluruhan merupakan reaksi oksidasi-reduksi yaitu senyawa di oksidasi menjadi
CO2, sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H2O. Jika karbohidrat
misalnya sukrosa, fruktosa, atau pati merupakan substrat respirasi dan jika
mereka secara sempurna di oksidasi maka volume O2 yang diambil persis berimbang
dengan CO2 yang dilepaskan. Energi yang ditangkap diproses oksidasi sempurna.
Beberapa senyawa dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan.
Dalam proses respirasi seluler melibatkan tiga tahapan
yaitu glikolisis, Dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs. Adapun serangkaian
tahapannya yaitu :
Merupakan
jalur katabolik glukosa dan bahan bakar organic lainnya. Glikolisis yang
terjadi di sitoplasma (sitosol) mengalami perombakan dengan pemecahan glukosa
menjadi dua senyawa molekul yang disebut asam piruvat. Adapun bahan dan hasil
yang terlibat dalam proses glikolisis yaitu :
Bahan : glukosa, ATP, NAD, ADP, Pi
Hasil : asam piruvat, ATP, NADH
-
Dekarboksilasi
Oksidatif
Merupakan
pembentukan Asetil Co-A (koenzim A), yaitu perubahan asam piruvat menjadi
Asetil Co-A. Asam piruvat terdegradasi dan dikombinasikan dengan Co-A membentuk
Asetil Co-A. Atom hydrogen akan ditransfer ke pembawa, lalu CO2 dilepaskan.
Adapun bahan dan hasil yang terlibat yaitu :
Bahan : Asam Piruvat, Koenzim A, NAD
Hasil : Asetil Koenzim A, CO2, NADH
-
Siklus krebs
Siklus krebs
terjadi dalam matriks mitokondria. Serangkaian reaksi dimana bagian asetil
Co-a, asetil terdegradasi dengan CO2, atom hydrogen akan dialihkan kepada
pembawa, ATP disintesis. Adapun bahan dan hasil yang terlibat yaitu :
Bahan : Asetil Co-A, H2O, NAD, FAD, ADP, Pi
Hasil : CO2, NADH, FADH2, ATP
-
Transfer
Elektron
Proses
perpindahan electron dari suatu akseptor ke akseptor lain menghasilkan O2 dan
H2O. terjadi dibagian krista mitokondria. Rantai transport electron beberapa
molekul, electron diteruskan rantai, energy dilepaskan digunakan untuk
membentuk gradient proton, ATP disintesis sebagai proton menyebar ke gradient,
oksigen akseptor electron final. Adapun bahan dan hasilnya yaitu :
Bahan : NADH, FADH2, O2, ADP, Pi
Hasil : ATP, H2O, NAD, FAD atau 38 ATP
Pada banyak reaksi kimiawi misalnya respirasi, terjadi
transfer sebanyak satu kali atau lebih elektron (e-) dari satu reaktan ke
reaktan yang lain. Transfer electron ini disebut reaksi reduksi-oksidasi
(Redoks). Pada suatu reaksi redoks, kehilangan electron dari satu bahan
(oksidasi) dan penambahan electron kebahan lain (reduksi).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi
dapat dibedakan menjadi respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan
oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan respirasi anaerob atau biasa disebut
dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun
bahan bakunya adalah seperti karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga hasil
respirasi berupa karbondioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.
Respirasi aerob memperoleh banyak sekali molekul ATP
dari setiap molekul glukosa. Bila jalur anaerob hanya menghasilkan dua molekul
ATP, jalur aerob umumnya 36 ATP atau lebih. Proses pembakaran glukosa secara
aerob dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6+6O2à6CO2+6H2O+Energi.
Respirasi anaerob terjadi karena jumlah oksigen sangat
terbatas. Persamaan reaksi yang terjadi:
C 6H12O6à 2CO2 +2C2H5OH. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu dan ketersedian oksigen. Etanol atau asam laktat atau keduanya,
merupakan produk respirasi, bergantung pada aktifitas tiap dehidrogenase yang
ada. Pada setiap keadaan, NADH adalah pereduksi dan hanya pada keadaan
anaerobiclah NADH tersedia dalam jumlah yang cukup banyak untuk menjalankan
reduksi
E.
Hasil Penelitian
Selang waktu tiap 10 menit
|
Perubahan yang terjadi
|
|||
Tabung A
|
Tabung B
|
Tabung C
|
Tabung D
|
|
I
|
Biru pekat
Ada endapan
|
Biru pekat
Ada endapan
|
Biru
Bergelembung
|
Biru
Bergelembung
|
II
|
Biru pekat
Ada endapan
|
Biru pekat
Ada endapan
|
Biru
Bergelembung
|
Biru
Bergelembung
|
III
|
Biru
Ada endapan
|
Biru
Ada endapan
|
Mulai bening (biru muda)
Banyak gelembung
|
Mulai bening (biru muda)
banyak gelembung
|
IV
|
Biru muda
Ada endapan
|
Biru muda
Ada endapan
|
Bening
Banyak gelembung
|
bening
Banyak gelembung
|
Keterangan
:
·
Tabung A : ditutup oleh alumunium voil dan di
panaskan
·
Tabung B : terbuka dan dipanaskan
·
Tabung C : ditutup oleh alumunium voil dan tidak di
panaskan
·
Tabung D : Terbuka dan tidak di panaskan
E.
Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan pada praktikum kali ini antara 4 tabung yakni tabung A,B,C dan D terdapat perbedaan
terhadap warna pada larutan.Perbedaan kecepatan perubahan warna
pada keempat tabung terjadi karena jumlah bakteri (Saccaromyces) yang melakukan
respirasi berbeda-beda. Adanya perbedaan jumlah bakteri dikarenakan perbedaan
perlakuan pada masing-masing tabung yaitu pada tabung A dan B, larutan gist
didihkan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan kandungan organisme yang ada
dalam larutan mati atau berkurang akibatnya didalam tabung tidak terdapat
aktivitas respirasi yang mengakibatkan air yang ada didalam tabung menjadi
keruh. Hal inilah yang menyebabkan tabung A dan B mengalami perlambatan dalam
perubahan warna. Sedangkan pada tabung C dan D larutan gistnya tidak dipanaskan
sehingga warnanya cepat berubah karena organisme-organisme masih hidup dan
melakukan respirasi, akibatnya larutan didalam tabung menjadi berwarna lebih
jernih dibandingkan warna awal.
Dengan adanya perlakukuan larutan
Gist yang dipanaskan dengan yang tidak dipanaskan dikarenakan untuk sebagai
pembanding dan untuk membuktikan pada suhu berapa bakteri dapat mati atau
pergerakan respirasinya lambat, ternyata setelah di uji larutan Gist yang telah
dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 100 derajat Celsius tidak mengalami
perubahan dikarenakan pada larutan Gist suhu 100 derajat Celsius kandungan
bakteri (Saccaromyces) yang ada dalam larutan mati atau berkurang akibatnya
didalam tabung tidak terdapat aktivitas respirasi yang mengakibatkan air yang
ada didalam tabung menjadi keruh. Hal inilah yang menyebabkan tabung A dan B
mengalami perlambatan dalam perubahan warna. Sedangkan pada tabung C dan D
larutan gistnya tidak dipanaskan sehingga warnanya cepat berubah karena
organisme-organisme masih hidup dan melakukan respirasi.
F.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa larutan gish yang dipanaskan akan
mematikan mikroorganisme, sehingga tidak akan terjadi reaksi, berbeda dengan
larutan gist yang tidak di panaskan akan tejadi reaksi karena mokroorganismenya
tidak mati.
G.
Daftar Pustaka
Isnaeni wiwi. 2006. Fisiologi hewan. Kanisius.
Yogyakarta.
H.Lampiran
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PERCOBAAN
·
Dokumentasi
Alat dan Bahan
NAMA
ALAT DAN BAHAN
|
HASIL DOKUMENTASI
|
Gelas kimia
|
|
Pipet
tetes
|
|
Pembakar
Kaki tiga, Spirtus, Kasa pembakar
|
|
Termometer
|
|
Cairan
Aquadest
|
|
Tabung
Reaksi
|
|
Penjepit
|
|
Gelas
Ukur
|
|
·
Dokumentasi Hasil
Percobaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar